Foto: Dok. (Joy/SC) Kedatangan Kang Dedi Mulyadi "Bapak Aing" di pendopo kabupaten cianjur di sambut dan dielu- elukan warga. |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) atau Bapak Aing begitu para penggemarnya menyebut, pada hari Jumat, 11 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB datang ke Pendopo Kabupaten Cianjur, kedatangan KDM dalam rangka kunjungan kerja untuk memperkenalkan program "Nyaah Ka Indung".
Bak Raja yang baru kembali dari medan perang Kedatangannya dielu- elukan oleh para pendukungnya, bahkan Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu Ferdian mengaku grogi saat berpidato di depan Gubernur Jawa Barat tersebut.
" Doa seorang Ibu datangnya dari rasa, dari hati, tak heran bila doa ibu selalu dikabulkan, bahkan ketika kita bingungpun kita suka memanggil namanya," jelas KDM dalam sambutan pidatonya menggunakan bahasa sunda lengkap dengan filosofisnya.
Dalam pidato sambutan ia menyapa warga cianjur berikut forkopimda yang memenuhi pendopo kabupaten cianjur.
" Saya berdiri disini, orang menamakannya Bale Pancaniti, dulu ketika saya masih menjabat Bupati Purwakarta, saya sering memberi wejangan kepada warga saya tentang makna dari kata Pancaniti yang memiliki makna yang mendalam," ucapnya.
" Kalau mau hidup bahagia harus memegang teguh filosofis Pancaniti yang mengandung makna mendalam peninggalan leluhur, didalamnya memiliki nilai nilai kearifan, panca artinya lima dan niti adalah pijakan hidup, yang artinya lima pijakan hidup," terang KDM.
Selanjutnya dalam pidato sambutannya KDM menguraikan lebih rinci makna filosofis dari kata Pancaniti.
" Yang kesatu yaitu berserah diri kepada Tuhan, yang kedua saling menghormati kepada sesama, yang ketiga cinta tanah air, yang keempat memiliki prinsip hidup dan yang kelima perbanyak silaturahmi," jelasnya.
Foto: Dok. (Joy/SC) Simbolis launching program KDM "Nyaah Ka Indung", dalam photo nampak sedang sungkem kepada orang tua. |
Lanjut KDM; " Prinsip hidup pancaniti diajarkan oleh Dalem cianjur terdahulu (Dalem Bupati-red) yang isinya terdiri dari Ngaos, Mamaos dan Maenpo," ucapnya.
Lebih lanjut KDM menjelaskan artikulasi dari kata Ngaos, Mamaos dan Maenpo secara detail dan terperinci. Ia juga menyinggung soal pembangunan yang harus selaras dengan alam, sejalan dengan aturan tata ruang.
Terakhir dalam pidato sambutannya KDM mengajak para Pejabat Cianjur untuk peduli kepada masyarakatnya, peduli kepada alamnya.
" Setiap pegawai harus memiliki ibu asuh yang terdata dalam sistem, cianjur kudu nyaah ka indung, Jawabarat nyaah ka indung untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu Ferdian dalam pidato sambutannya mengaku grogi berbicara didepan Kang Dedi Mulyadi.
" Saya mewakili seluruh warga Cianjur yang hari ini sangat antusias, bersyukur sekali, bangga sekali, tempat kami kedatangan Gubernur Jawa Barat," ujarnya.
" Mohon maaf, saya terbata- bata karena baru pertama kali menyampaikan sambutan didepan Gubernur, kami mewakili warga cianjur mengucapkan terimakasih atas program pemutihan pajak serta kontribusi solusi dalam kelancaran arus mudik dan arus balik, suatu kehormatan bagi kami launching program "Nyaah Ka Indung" dilaksanakan pertama kalinya di cianjur," ucapnya.
(Joy)